Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Upaordo : Autarchoglossa
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : V. komodoensis
Setelah mengetahui klasifikasi ilmiah dari komodo ini, kalian juga harus mengetahui beberapa fakta mengenai hewan unik sekaligus mengerikan ini. Berikut fakta-fakta mengenai Komodo :
1. Spesies Kadal Terbesar, Namun Bukan yang Terpanjang
Komodo yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Karena reputasi ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii).
2. Hewan Endemik Asli Indonesia
Komodo merupakan hewan endemik asli Indonesia. Mengapa endemik? Karena untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain. Dan Komodo ini hanya bisa ditemukan di Indonesia, yang tersebar di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.
3. Menduduki Posisi Predator Puncak
Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo ini dapat membunuh hewan-hewan yang lebih besar dari ukuran tubuhnya, bahkan dapat membunuh dan memakan manusia.
4. Hewan yang Dilindungi
Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
5. Komodo Adalah Binatang yang Penyendiri
Komodo adalah binatang yang penyendiri, mereka berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Musim kawin Komodo terjadi antara bulan Mei dan Agustus, dan telur komodo diletakkan pada bulan September. Selama periode ini, komodo jantan bertempur untuk mempertahankan betina dan teritorinya dengan cara "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah.
6. Berlari Cepat Hingga 20 km / jam dan Mampu Menyelam Sedalam 4.5 meter
Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter; serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat.
7. Memiliki Bisa dan Bakteri yang Mematikan
Selama ini diketahui bahwa luka-luka akibat gigitan hewan ini sangat rawan infeksi karena adanya bakteria yang hidup di mulut komodo ini, akan tetapi para peneliti menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah. Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo. Dan semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa, yakni : bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia
8. Komodo Betina Jika Terpaksa Mampu Bertelur Tanpa Dibuahi Pejantan
Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan (partenogenesis), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada Cnemidophorus. Seekor komodo di Kebun Binatang London, telah bertelur pada awal tahun 2006 setelah dipisah dari jantan selama lebih dari dua tahun. Ilmuwan pada awalnya mengira bahwa komodo ini dapat menyimpan sperma beberapa lama hasil dari perkawinan dengan komodo jantan di waktu sebelumnya, suatu adaptasi yang dikenal dengan istilah superfekundasi.
Baca : 8 Hewan Transparan yang Unik dan IndahPada tanggal 20 Desember 2006, dilaporkan bahwa Flora, komodo yang hidup di Kebun Binatang Chester, Inggris adalah komodo kedua yang diketahui menghasilkan telur tanpa fertilisasi (pembuahan dari perkawinan). Ia mengeluarkan 11 telur, dan 7 di antaranya berhasil menetas. Peneliti dari Universitas Liverpool di Inggris utara melakukan tes genetika pada tiga telur yang gagal menetas setelah dipindah ke inkubator, dan terbukti bahwa Flora tidak memiliki kontak fisik dengan komodo jantan. Setelah temuan yang mengejutkan ini, pengujian lalu dilakukan terhadap telur-telur Sungai dan mendapatkan bahwa telur-telur itupun dihasilkan tanpa pembuahan dari luar.
Menakjubkan bukan artikel mengenai 8 Fakta Tentang Hewan Komodo ini! Dan tentunya dapat menambah wawasan kita. Sekian artikel yang dapat saya buat.
Harap Baca Sebelum Komentar
Bck=======================
- Sebelum berkomentar like, tweet, +1, share, follow google plus dulu ya
- Dilarang promosi/live link
- Dilarang berkata kotor
- Dilarang OOT (komentar yang tidak relevan tidak akan saya tampilkan)
- Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
=======================
TERIMA KASIH